Muqaddimah
Anggaran Dasar Muhammadiyah mengandung 7 (tujuh) pokok pikiran-pokok
pikiran/prinsip/pendirian, ialah:
Pokok
Pikiran Pertama:
"Hidup
manusia harus berdasar Tauhid (meng-esakan) Allah: ber-Tuhan, ber-ibadah serta
tunduk dan ta'at hanya kepada Allah".
Pokok pikiran tersebut
dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut: “AMMA BA’DU, bahwa
sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan
ber’ibadah serta tunduk dan tha’at kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan
yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia”.
Keterangan:
1. Ajaran
Tauhid adalah inti/essensi ajaran Islam yang tetap, tidak berubah-ubah, sejak
agama Islam yang pertama sampai yang terakhir.
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُوْلٍ اِلاَّ
نُوْحِي اِلَيْهِ أَنَّهُ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنَا فَاعْبُدُوْنِ (الانبياء : 25 )
“Tiadalah Kami mengutus seorang utusanpun dari sebelum
(Muhammad) kecuali senantiasa Kami wahyukan kepadanya: bahwa sesungguhnya tiada
Tuhan kecuali Kami. Maka menghambalah kamu sekalian kepada-Ku”. (Surat al Anbiya: 25)
Seluruh
ajaran Islam bertumpu dan memanifestasikan kepercayaan Tauhid berdasarkan
Tauhid sepenuh-penuhnya dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya, berarti
berdasarkan Islam.
2. Kepercayaan
Tauhid mempunyai 3 (tiga) aspek:
2.1. Kepercayaan dan keyakinan bahwa
hanya Allah-lah yang kuasa mencipta, memelihara, mengatur dan menguasai alam
semesta.
2.2. Kepercayaan dan keyakinan bahwa
hanya Allah-lah Tuhan yang Haq.
2.3. Kepercayaan dan keyakinan bahwa
hanya Allah-lah yang berhak dan wajib dihambai (disembah).
اِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّموَاتِ
وَاْلاَرْضَ (الاعراف: 54)
Sesungguhnya
Tuhan yang memeliharamu ialah Allah yang telah menciptakan langit-langit dan
bumi (al
a'raf: 54)
فَاعْلَمْ اَنَّهُ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ (محمد: 19)
Maka
ketahuilah bahwasannya tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali hanya Allah-lah (Muhammad: 19)
وَقَضَي رَبُّكَ اَلاَّ تَعْبُدُوا اِلاَّ اِيَّاهُ (الاسراء:
23)
Tuhan
telah memutuskan agar kamu sekalian tidak menghambakan diri kecuali hanya
kepadaNya (al
Isra' : 23)
3. Kepercayaan
Tauhid membentuk 2 (dua) kepercayaan/ kesadaran:
3.1. Percaya akan adanya Hari Akhir,
dimana manusia akan mempertanggungjawabkan hidupnya di dunia ini.
3.2. Sadar bahwa hidup manusia di
dunia ini semata-mata untuk amal shaleh.
4. Dengan
melaksanakan dasar tersebut dalam hidup dan kehidupannya, manusia akan dapat
menempatkan dirinya pada kedudukan sebenarnya, sesuai dengan sengaja Allah
menciptakan manusia.
5. Dengan
melaksanakan dasar tersebut dalam hidup dan kehidupannya, manusia akan dapat
mempertahankan kemuliaan dirinya, tetap menjadi makhluk yang termulia, demikian
juga sebaliknya.
لَقَدْخَلَقْنَا
اْلاِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيْمِ، ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِيْنَ،
اِلاَّ الَّذِيْنَ أَمَنُوا وَعَمِلُ الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ
مَمْنُوْنَ (التين: 1-4)
Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusai itu dalam sebagus-bagus konstruksi. Kemudain Kami
jadikan manusai itu menjadi serendah-rendah makhluk yang paling rendah. Kecuali
orang-orang yang beriman dan beramal shaleh. Bagi mereka pahala yang tidak
putus-putus
6. Dengan
melaksanakan dasar tersebut dalam hidup dan kehidupannya, manusia akan menjadikan
seluruh hidup dan kehidupannya semata-mata untuk beribadah kepada Allah
(beramal shaleh) guna mendapatkan keridlaan-Nya.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلاِنْسَ اِلاَّ
لِيَعْبُدُوْنِ (الذاريات 56)
Dan
tiadalah Kami ciptakan Jin dan Manusai itu kecuali agar mereka beribadah
(menghambakan diri) kepadaKu (adz
Dzariyat : 56)
7. Apakah
ibadah itu?
اَلْعِبَادَةُ هِيَ التَّقَرُّبُ اِلَي اللهِ
بِاِمْتِثَالِ اَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ وَالْعَمَلِ بِمَا أَذِنَ
بِهِ الشَّارِعُ. وَهِيَ عَامَّةٌ وَخَاصَّةٌ. فَالْعَامَّةُ كُلُّ عَمَلٍ أَذِنَ
بِهِ الشَّارِعُ. وَالخَاصَّةُ مَا حَدَّدَهُ الشَّارِعُ بِجُزْئِيَّاتٍ
وَهَيْئَاتٍ وَكَيْفِيَّاتٍ مَخْصُوصَةٍ.
Ibadah
ialah taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dengan mentaati
segala perintahnya, menjauhi larangannya dan mengamalkan yang diizinkannya.
Ibadah itu ada yang umum dan ada yang khusus.
a.
yang umum ialah segala amal yang diizinkan Allah
b.
yang khusus ialah apa yang telah ditetapkan Allah perinciannya, tingkah dan
tata caranya yang tertentu. (Putusan Majelis Tarjih)
Jadi
hidup beribadah ialah hidup untuk mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Esa
dengan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang menjadi peraturannya guna
mendapatkan keridlaannya.
8. Ujud
hidup beribadah
Manusia
hidup di dunia ini telah dengan kesanggupan untuk mengemban amanah Allah
إِنَّاعَرَضْنَا
اْلاَمَانَةَ عَلَي السَّموَاتِ وَاْلأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ اَنْ
يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا اْلإِنْسَنُ إِنَّهُ كَانَ
ظَلُومًا جَهُولاً (الاحزاب 72)
“Sungguh Kami telah menawarkan kepada para penghuni
lagit-langit, bumi dan gunung-gunung akan suatu amanah (kepercayaan); mereka
sama enggan memikul amanah itu dan merasa takut; dan akhirnya manusailah yang
menerimanya. Sungguh manusia itu sangat dlalim (tidak dapat mengukur diri) lagi
sangat bodoh”.
(S. Ahzab: 72)
Amanah
Allah yang menjadi tanggungan dan kewajiban manusai dalam hidupnya di dunia ini
ialah menjadi KHALIFAH (pengganti) Allah di bumi, yang tugasnya:
a.
mengatur, membangun dan memakmurkan dunia
b.
menciptakan, menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban di dalamnya
وَإِذْ
قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي اْلأََرْضِ خَلِيْفَةً، قَالُوا
أَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَ وَنَحْنُ
نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُونَ
(البقرة 30)
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu bersabda kepada para malaikat
(ketika telah siap menciptakan manusia): "sungguh Aku akan membuat
khalifah di bumi". Paramalaikat bersembah: "benarkah Tuhan akan
menjadikan khalifah di bumi orang yang akan berbuat rusak di
dalamnya dan menumpahkan darah? Padahal kami para malaikat
senantiasa bertasbih dengan pujianMu dan mensucikan-Mu. Allah berfirman:
"Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui”. (S. Al Baqarah: 30)
وهو الذي جعلكم خلائف الأرض ورفع بعضكم فوق بعض درجات
ليبلوكم في ما ءاتاكم إن ربك سريع العقاب وإنه لغفور رحيم (الانعام 165 )
“Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan
Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat,
untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu
amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang”. (Al
An'am: 165)
وإلى ثمود أخاهم صالحا قال ياقوم اعبدوا الله ما لكم
من إله غيره هو أنشأكم من الأرض واستعمركم فيها فاستغفروه ثم توبوا إليه إن ربي
قريب مجيب (هود 61)
“Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh
berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan
selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu
pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya.
Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (do`a
hamba-Nya)”.
(hud: 61)
9. Amal ‘ibadah yang wajib ditunaikan
itu tidak saja yang bersifat hubungan langsung antara manusai dengan Tuhan
seperti shalat, puasa, hajji, menderas al-Qur’an dan lain-lainnya yang seperti
itu. Tetapi wajib ditunaikan pula amal ibadah yang sifatnya berbuat islah
kepada manusai dan masyarakat, ialah berjuang untuk kebahagiaan dan
kesejahteraan manusia/masyarakat.
10. Bagi dan alam Muhamadiyah, amal ‘ibadah yang
bersifat kemasyarakatan, ialah berjuang untuk kebaikan, kebahagiaan dan
kesejahteraan manusia/masyarakat inilah yang dilaksanakan, sebagai kelengkapan
amal ‘ibadah pribadi yang langsung kepada Allah.
11. Faham/pandangan hidup yang berasaskan ajaran
Islam yang murni, yang pokoknya adalah ajaran Tauhid seperti yang diterangkan
di atas, tidak bisa lain daripada membentuk tujuan hidupnya di dunia ini untuk
mewujudkan masyarakat yang baik, yang di dalam Muhammadiyah tujuan tersebut
dirumuskan: MEWUJUDKAN ISLAM YANG SEBENAR-BENARNYA; ialah sebagai ‘ibadah dalam
rangka menunaikan amanah Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar